Kamis, 15 Maret 2012

PENGARUH KEBUDAYAAN ASING TERHADAP MASYARAKAT


.      A. Definisi Kebudayaan
        kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.


B. Wujud Kebudayaan menurut Dimensi 
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

- Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

- Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

- Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.



C.  Macam-macam kebudayaan indonesia

1.      kebudayaan nias penduduk
Nias memiliki kebudayaan Megalithik.warisan dari benua asia di jaman perunggu. Bahasa nias juga dalam kelompok bahasa melayu polinesia, dan memiliki dua logat yakni nias utara dan nias selatan.

2.      kebudayaan batak
Orang batak memiliki marga-marga atau suku-suku yang terdiri atas Karo, suku Simalungun, suku Pakpak, suku Toba, suku Angkola dan suku Mandailing. Dan semua suku tersebut memiliki satu nenek moyang yang di sebut Si Raja Batak.

3.      kebudayaan jawa
Pusat kebudayaan jawa terdapat di dua tempat yaitu Yogyakarta dan Surakarta, sebagai bekas kerajaan mataram jaman dahulu.
Ada dua macam bahasa jawa di lihat dari kriteria tingkatan, ialah bahasa jawa Ngoko dan Krama. Kegiatan utama perekonomiannya adalah bercocok tanam, karena suburnya lahan-lahan di jawa.

4.      kebudayaan sunda
Suku bangsa sunda secara antropologi adalah orang-orang keturunan sunda dengan dialeknya serta bertempat tinggal di daerah jawa barat. Bahasa sunda di pakai luas oleh masyarakat jawa barat meski dengan dialek dan tingkat kehalusan kata yang berbeda-beda. Orang sunda gemar membuat pantun-pantun. Ada tiga kesatuan atau unit sosial masyarakat sunda yang menjadi pusat kegiatan ekonomi mereka, yaitu kota, desa dan daerah perkebunan.

5.      kebudayaan bali
Ada dua macam bentuk masyarakat bali, yang di sebabkan oleh pengaruh kebudayaan Jawa-Hindu pada jaman Majapahit dulu. Dua bentuk itu adalah masyarakat bali Bali aga (orang asli bali) dan bali majapahit (orang majapahit). Bali aga lebih banyak menempati daerah pegunungan, sedangkan bali Majapahit menempati daerah daratan.
Dahulu mata pencaharian orang Bali 70% nya adalah bercocok tanam. Tetapi karena banyaknya wisatawan domestik dan asing yang berwisata di Bali, membuat pergeseran yang besar dalam sistem perekonomian Bali. Kegiatan ekonomi pariwisata sekrang lebih banyak di bali.di bali juga terdapat sistem klan dan wangsa (kasta). Sebagian besar orang bali menganut agama Hindu-Bali.


D.  Pengaruh Kebudayaan Asing terhadap Masyarakat
Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal selalu mengacu kepada Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayan Barat hanya sebagai petaka buruk bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban mulia, sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
 Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju, pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.
Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa. Budaya asing yang masuk keindonesia menyebabkan multi efek. Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain. 

Sumber pustaka:

MITOS SUATU DAERAH


A. Definisi Mitos
Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi  oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia  lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar  terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan  petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya.

B. Mengapa Percaya Mitos ?
Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya. Tetapi mereka cenderung menggunakan cara yang keras atau lebih tepatnya tidak masuk akal tidak bisa diterima oleh logika. Misalnya orang tua melarang anak perempuannya makan di tengah pintu. “Marai ditolak joko“ (menyebabkan ditolak jejaka,Red) kata mereka yang mempercayai mitos. Jika hal ini dipikir secara logika, apa hubungannya antara makan di tengah pintu dengan ditolak joko sulit mendapatkan pasangan. Maka dari itu, orang- orang zaman sekarang banyak yang tidak mempercayainya. Padahal maksud dari mitos tersebut jika dicermati, banyak kaitannya dengan etika dalam kehidupan kita. Jika kita makan di tengah pintu maka ketika ada orang yang bertamu ke rumah kita, cenderung mengurungkan niatnya.
 Di dalam Al- Qur’an juga telah dijelaskan dalam surat Az Zumar ayat 39 bahwasannya : ”Katakanlah; Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, yang mengetahui barang gaib dan yang nyata, Engkaulah yang memutuskan antara hamba hambaMu tentang apa yang selalu mereka memperselisihkannya” Dari terjemahan di atas dapat diketahui bahwasannya, Allah lah yang mengetahi tentang segala sesuatu yang gaib yang kita tidak mengetahuinya. Namun kenyataan yang ada di dunia ini, kita hidup berdampingan dengan hal-hal yang mistis. Jadi kita dapat menyimpulkan bahwasannya, hidup kita diselimuti oleh beragam misteri yang masih belum terkuak.

C. 3 Macam Jenis mitos:

1. Mitos Sebenarnya :
Manusia berusaha sungguh-sungguh dan dengan imajinasinya menerangkangejala alam yang ada, namun belum tepat, karena kurang pengetahuannya sehingga untuk bagian tersebut orang mengaitkannya dengan seorang tokoh atau dewa/dewi.
Contoh :
a. Apakah pelangi itu? Karena tak dapat menjawab, mereka mereka-reka dengan jawaban bahwa pelangi adalah selendang bidadari. jadi, muncul pengetahuan batu yakni bidadari.
b. Gempa bumi diduga terjadi karena Atlas (raksasa yang memikul bumi pada bahunya} sedang mernindahkan bumi dari bahu yang satu ke bahu lainnya.
c. Gerhana bulan disangka terjadi karena buian dimakan raksasa, maka pada waktu gerhana bulan, manusia memukul – mukul benda apa saja yang dapat menimbulkan bunyi, agar raksasa itu takut dan memuntahkan kembali bulan purnarna itu.
d. Bunyi guntur disangka roda kereta yang dikendarai dewa melintasi langit.
e. Gunung api meietus hebat, menimbulkan gempa bumi, mengeluarkan Iahar panas dan awan panas, sehingga rnenimbulkan banyak korban manusia. Selain itu merusak daerah tempat tinggal dan daerah persawahan penduduk.
2. Cerita Rakyat :
Mitos yang merupakan cerita rakyat adalah usaha rnanusia mengisahkan peristiwa penting yang menyangkut kehidupan masyarakat. Karena cerita rakyat hanya disampaikan dari mulut ke mulut, maka sulit diperiksa kebenarannya. Tetapi gejala yang ada daiam masyarakat memang ada dan agar meyakinkan, seorang tokoh dikaitkan dalam cerita tersebut.
Contoh :
Lutung Kasarung dari daerah Pasundan, Bawang Merah Bawang Putih dan Timun Emas dan jawa Tengah, dan sebagainya.
3. Legenda
Adapun cerita yang berdasarkan mitos disebut legenda, Dalam Iegenda dikemukakan seorang tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya suatu daerah. Apakah tokoh tersebut pernah ada atau tidak, namun yang bersangkutan dihubungkan dengan apa yang terdapat di suatu lingkungan, sebagai bukti kebenaran suatu legenda.
Contoh :
Sangkuriang yang dikaitkan dengan Gunung Tangkuban Perahu dan Dataran Tinggi Bandung yang dahuiunya merupakan danau.

PEMBAGIAN ILMU


A. Definisi Ilmu Menurut Para Ahli :

a. ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum. (Nazir, 1988)
b. konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal, yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi (Shapere, 1974)
c. pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial (Schulz, 1962)
d. ilmu tidak hanya merupakan satu pengetahuan yang terhimpun secara sistematis, tetapi juga merupakan suatu metodologi
Dari empat pengertian di atas dapatlah disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahun tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait.

B. Pembagian Ilmu 

Ilmu pengetahuan adalah semua usaha untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Pembagian Ilmu Pengetahuan :
- Ilmu Alamiah,
- Ilmu Sosial,
- Ilmu Budaya.
Pengertian.
- Ilmu Alamiah adalah ilmu yang mempelajari alam dan manusia serta seluruh isi nya dan merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta. Bisa juga siebut IPA (ilmu pengetahuan alam).
contohnya seperti peristiwa bencana alam, yaitu banjir, gempa bumi, tsunami.
- Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari semua aspek kemanusiaan atau metode ilmiah untuk mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Bisa juga disebut IPS (ilmu pengetahuan sosial).
contohnya seperti kegiatan-kegiatan sosial dan komunikasi antar sesama anggota atau kelompok.
- Ilmu Budaya adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar-dasar atau pengetahuan yang dapat memberikan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

C. Karakteristik Ilmu

(1) obyektif; ilmu berdasarkan hal-hal yang obyektif, dapat diamati dan tidak berdasarkan pada emosional subyektif,
 (2) koheren; pernyataan/susunan ilmu tidak kontradiksi dengan kenyataan;
 (3) reliable; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keterandalan (reabilitas) tinggi,
(4) valid; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keabsahan (validitas) yang tinggi, baik secara internal maupun eksternal,
(5) memiliki generalisasi; suatu kesimpulan dalam ilmu dapat berlaku umum,
(6) akurat; penarikan kesimpulan memiliki keakuratan (akurasi) yang tinggi,
(7) dapat melakukan prediksi; ilmu dapat memberikan daya prediksi atas kemungkinan-kemungkinan suatu hal.


sumber pustaka :