Kamis, 15 Maret 2012

MITOS SUATU DAERAH


A. Definisi Mitos
Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi  oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia  lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar  terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan  petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya.

B. Mengapa Percaya Mitos ?
Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya. Tetapi mereka cenderung menggunakan cara yang keras atau lebih tepatnya tidak masuk akal tidak bisa diterima oleh logika. Misalnya orang tua melarang anak perempuannya makan di tengah pintu. “Marai ditolak joko“ (menyebabkan ditolak jejaka,Red) kata mereka yang mempercayai mitos. Jika hal ini dipikir secara logika, apa hubungannya antara makan di tengah pintu dengan ditolak joko sulit mendapatkan pasangan. Maka dari itu, orang- orang zaman sekarang banyak yang tidak mempercayainya. Padahal maksud dari mitos tersebut jika dicermati, banyak kaitannya dengan etika dalam kehidupan kita. Jika kita makan di tengah pintu maka ketika ada orang yang bertamu ke rumah kita, cenderung mengurungkan niatnya.
 Di dalam Al- Qur’an juga telah dijelaskan dalam surat Az Zumar ayat 39 bahwasannya : ”Katakanlah; Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, yang mengetahui barang gaib dan yang nyata, Engkaulah yang memutuskan antara hamba hambaMu tentang apa yang selalu mereka memperselisihkannya” Dari terjemahan di atas dapat diketahui bahwasannya, Allah lah yang mengetahi tentang segala sesuatu yang gaib yang kita tidak mengetahuinya. Namun kenyataan yang ada di dunia ini, kita hidup berdampingan dengan hal-hal yang mistis. Jadi kita dapat menyimpulkan bahwasannya, hidup kita diselimuti oleh beragam misteri yang masih belum terkuak.

C. 3 Macam Jenis mitos:

1. Mitos Sebenarnya :
Manusia berusaha sungguh-sungguh dan dengan imajinasinya menerangkangejala alam yang ada, namun belum tepat, karena kurang pengetahuannya sehingga untuk bagian tersebut orang mengaitkannya dengan seorang tokoh atau dewa/dewi.
Contoh :
a. Apakah pelangi itu? Karena tak dapat menjawab, mereka mereka-reka dengan jawaban bahwa pelangi adalah selendang bidadari. jadi, muncul pengetahuan batu yakni bidadari.
b. Gempa bumi diduga terjadi karena Atlas (raksasa yang memikul bumi pada bahunya} sedang mernindahkan bumi dari bahu yang satu ke bahu lainnya.
c. Gerhana bulan disangka terjadi karena buian dimakan raksasa, maka pada waktu gerhana bulan, manusia memukul – mukul benda apa saja yang dapat menimbulkan bunyi, agar raksasa itu takut dan memuntahkan kembali bulan purnarna itu.
d. Bunyi guntur disangka roda kereta yang dikendarai dewa melintasi langit.
e. Gunung api meietus hebat, menimbulkan gempa bumi, mengeluarkan Iahar panas dan awan panas, sehingga rnenimbulkan banyak korban manusia. Selain itu merusak daerah tempat tinggal dan daerah persawahan penduduk.
2. Cerita Rakyat :
Mitos yang merupakan cerita rakyat adalah usaha rnanusia mengisahkan peristiwa penting yang menyangkut kehidupan masyarakat. Karena cerita rakyat hanya disampaikan dari mulut ke mulut, maka sulit diperiksa kebenarannya. Tetapi gejala yang ada daiam masyarakat memang ada dan agar meyakinkan, seorang tokoh dikaitkan dalam cerita tersebut.
Contoh :
Lutung Kasarung dari daerah Pasundan, Bawang Merah Bawang Putih dan Timun Emas dan jawa Tengah, dan sebagainya.
3. Legenda
Adapun cerita yang berdasarkan mitos disebut legenda, Dalam Iegenda dikemukakan seorang tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya suatu daerah. Apakah tokoh tersebut pernah ada atau tidak, namun yang bersangkutan dihubungkan dengan apa yang terdapat di suatu lingkungan, sebagai bukti kebenaran suatu legenda.
Contoh :
Sangkuriang yang dikaitkan dengan Gunung Tangkuban Perahu dan Dataran Tinggi Bandung yang dahuiunya merupakan danau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar